ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Markas Komando (Mako) Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta. Jenderal Sigit mengapresiasi jajarannya siaga melakukan pengamanan saat kericuhan.
Dalam kunjungan itu, Kapolri didampingi Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Dankorbrimob Polri Komjen Imam Widodo, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri. Jenderal Sigit menegaskan Brimob telah menunjukkan kesigapan dalam melakukan pengamanan.
"Saya ucapkan terima kasih, dalam waktu empat hari tetap berjuang mempertahankan markas, meskipun menghadapi beragam macam tindakan rusuh. Saya bangga rekan-rekan bisa mempertahankan markas kebanggaan ini," ujar Jenderal Sigit dalam keterangannya, Selasa (2/9/2025).
Jenderal Sigit juga menegaskan bahwa Polri menghormati kebebasan menyampaikan pendapat nan dijamin Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun, dia mengingatkan tindakan nan berujung pada pembakaran, penjarahan, dan penyerangan terhadap abdi negara bukanlah corak penyampaian pendapat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Mako Brimob Kwitang, Jakarta. (dok.Polri) Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Mako Brimob Kwitang, Jakarta. (dok.Polri)
"Yang terjadi kemarin bukan menyampaikan pendapat, lantaran tidak ada orasi, mereka datang langsung menyerang, membakar, menjarah. Saya anggap itu pelanggaran pidana, lantaran telah membakar, menjarah hingga menyebabkan beberapa orang terluka" ujarnya.
Jenderal Sigit meminta jejeran Brimob untuk tetap siaga menjaga markas komando. Ia menegaskan penggunaan kekuatan mulai dari ucapan verbal, penggunaan tongkat, gas air mata, peluru karet, hingga peluru tajam kudu sesuai dengan patokan nan berlaku, jika situasi darurat menakut-nakuti keselamatan personel dan markas.
"Pertahankan markas kalian dengan sebaik-baiknya. Haram hukumnya markas sampai jebol" imbuhnya.
Jenderal Sigit mengingatkan personil Brimob untuk bisa membedakan antara pengunjuk rasa nan sah dengan perusuh. Dia menegaskan hak-hak pengunjuk rasa tetap dijamin, tetapi tidak ada toleransi terhadap perusuh.
"Jadi jangan ragu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih, terus semangat, Brigade! Salam untuk keluarga," pungkasnya.
(wnv/eva)