Ugm Serukan Gerakan Damai Di Tengah Situasi Ricuh

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Puluhan sivitas Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan keprihatinannya atas eskalasi kekerasan dalam demo nan berujung ricuh. Mereka menyerukan perdamaian dan meminta semua menghentikan segala corak kekerasan.

Adapun seruan moral itu dibacakan oleh Rektor UGM Ova Emilia di Balairung UGM, Minggu (31/8). Bersama Ova, tampak ketua UGM seperti Wakil Rektor Arie Sujito, Wening Udasmoro, dan Sekretaris UGM Andi Sandi. Selain itu terdapat pembimbing besar UGM dan pengajar lainnya.

"Mencermati, memperhatikan, dan mempertimbangkan perkembangan situasi ekonomi dan politik, terjadinya rangkaian gelombang unjuk-rasa di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Makassar, Surabaya dan beragam daerah, kami sivitas Universitas Gadjah Mada menyatakan keprihatinan mendalam," kata Ova dilansir detikJogja Minggu (31/8/2025).

Pertama, UGM menyampaikan duka nan mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam rangkaian tindakan massa nan terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Kedua, UGM mendukung aktivitas damai, non kekerasan, atas tuntutan masyarakat untuk mendorong pemerintah melakukan perbaikan menyeluruh, khususnya dalam penegakan hukum, pemulihan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Ketiga, UGM mengingatkan Pemerintah dan DPR agar membatalkan kebijakan-kebijakan nan tidak berpihak pada keadilan, menambah kesenjangan di antara elit politik dan rakyat, telah menakut-nakuti keberlangsungan kerakyatan dan supremasi sipil, serta menguntungkan kepentingan para elit politik dan golongan oligarki," katanya.

Keempat, UGM mendorong mahasiswa, khususnya mahasiswa UGM, untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan langkah nan konstruktif, disertai kesadaran untuk menjaga diri serta kehati-hatian dalam setiap tindakan. Kelima UGM meminta pemerintah dan abdi negara mendengarkan aspirasi rakyat.

Baca buletin selengkapnya di sini.

(rdp/imk)