ARTICLE AD BOX
Rabu, 26 Februari 2025 - 06:15 WIB
loading...
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares. Foto/anadolu
BRUSSEL - Uni Eropa (UE) kudu mengembangkan pasukan pengerahan cepatnya menjadi inti dari tentara blok itu sendiri, menurut Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares.
Dia mengungkapkan buahpikiran itu kepada wartawan pada hari Senin (24/2/2025) sebelum menghadiri pertemuan para diplomat tinggi UE di Brussels.
Kepala kebijakan luar negeri UE Kaja Kallas mencatat pada pertemuan itu bahwa para menteri merasa "khawatir" oleh perubahan terbaru dalam kebijakan luar negeri AS.
Sejak pelantikannya bulan lalu, Presiden AS Donald Trump telah mulai membangun kembali hubungan diplomatik dengan Moskow, sembari menuntut agar negara-negara Eropa berkontribusi lebih banyak kepada NATO dan bertanggung jawab atas keamanan mereka sendiri.
"Ancamannya adalah Eropa dan oleh lantaran itu responsnya kudu Eropa," ujar Albares.
Diplomat itu mengatakan dia bakal mendesak Dewan Urusan Luar Negeri UE untuk merenungkan langkah meningkatkan kapabilitas pertahanan benua itu.
"Kemampuan itu kudu mencakup keahlian untuk mempunyai pasukan pengerahan sigap nan apalagi dapat menjadi cikal bakal tentara Eropa," ungkap Albares.
Blok itu juga perlu mencapai "otonomi strategis" dan lebih jauh mengembangkan industri pertahanan dan logistik dalam negerinya, menurut dia.
Negara-negara UE sepakat mengembangkan Kapasitas Penyebaran Cepat (RDC) pada tahun 2022, setelah eskalasi bentrok Ukraina.
Langkah tersebut dibayangkan sebagai kerangka kerja terkoordinasi dari pasukan respons sigap untuk memungkinkan blok tersebut bereaksi sigap terhadap situasi krisis, dan diproyeksikan dapat mengerahkan hingga 5.000 tentara tahun ini, menurut Komisi Eropa.
Follow WA Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Follow
Dapatkan buletin terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri Anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
5 menit nan lalu
58 menit nan lalu
8 jam nan lalu
9 jam nan lalu
10 jam nan lalu
11 jam nan lalu