Saksi Curiga Gerakan Penjarah Rumah Sri Mulyani Berpola: Aba-abanya Kembang Api

Sedang Trending 23 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Bintaro Tangerang Selatan, dijarah sejumlah orang tak dikenal awal hari tadi. Saksi mata berprasangka aktivitas penjarahan ini berpola lantaran ada aba-aba kembang api.

Dilansir Antara, Minggu (31/8/2025) ada dua tenaga Satpam nan menjaga pintu gerbang masuk jalan menuju rumah Sri Mulyani. Mereka adalah Jayadi dan Ali.

Menurut mereka dan sejumlah saksi di sana, aktivitas masa terlihat berpola. Mereka berkumpul dulu sekitar jam 00.30 WIB, di depan komplek rumah Sri Mulyani.

"Jumlahnya ratusan, mungkin mendekati seribuan orang," kata Ali.

Seorang saksi lain nan juga meminta namanya tidak disebutkan menyatakan, seperti ada aba-aba terlebih dulu sebelum massa masuk komplek.

"Aba-aba itu adalah kembang api, lantaran segera setelah bunyi kembang api, massa merangsek masuk komplek," kata saksi itu, seraya berbicara bahwa sang pemberi komando juga berseru kepada massa tak dikenal agar jangan ada nan membawa motor ke dalam komplek.

"Kami tak kuasa mencegahnya, terlalu banyak," kata Jayadi.

Sementara itu, staf pengamanan di rumah Sri Mulyani, Joko Sutrisno mengatakan penjarahan ini dilakukan bergelombang.

"Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari)," kata staf pengamanan di rumah itu, Joko Sutrisno.

Kesaksian Joko sejalan dengan keterangan beberapa penduduk termasuk seorang penduduk nan meminta disapa dengan Renzi saja.

Keterangan sama disampaikan tiga tenaga satuan pengamanan di mulut komplek dan seberang jalan komplek itu. "Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok," kata Renzi, nan diamini Joko Sutrisno.

Joko mengaku hanya dirinya dan satu family dari kerabat di rumah itu. Kerabat itu diungsikan ke rumah tetangga sebelah sebelum massa menjarah rumah tersebut.

Tampak di depan rumah nan dijarah itu tetap terdapat tumpukan barang-barang nan hendak dijarah, tapi belum sempat diangkut oleh para penjarah.

Rumah itu sendiri terletak persis di ujung jalan dan sekarang dijaga ketat oleh personel TNI dalam jumlah nan lebih banyak lagi.

Dari keterangan Joko dan penduduk lain, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di rumah itu. Tak ada kendaraan roda empat nan dirusak, lantaran memang sedang tidak ada di sana.

Menurut para saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah nan paling mengerikan lantaran melibatkan ratusan orang, apalagi mungkin seribuan orang.

"Saya hanya bisa menyaksikan dari kembali gorden rumah saya saja, tak berani keluar, lantaran banyak sekali orang-orang nan datang," kata seorang tetangga nan meminta namanya tak disebutkan.

Dia dan juga Joko serta Renzi memberikan keterangan nan sama bahwa para pelaku tetap sangat muda.

"(Usia) paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan tetap remaja," kata Ali, nan dibenarkan Jayadi.

Menurut Renzi, Joko dan seorang prajurit TNI nan diturunkan sebagai tenaga support untuk menjaga rumah itu, massa memang terlalu banyak, sehingga nan bisa mereka lakukan hanyalah menenangkan massa agar melakukan tak lebih jauh lagi, terutama membakar rumah.

Renzi mengatakan, sebenarnya para tetangga sudah berjaga-jaga, setelah mengetahui lingkungan mereka tiba-tiba bising di tengah malam.

Beberapa dari orang-orang nan dipastikan bukan penduduk sekitar tersebut, bernyanyi-nyanyi saat dalam keadaan awal hari buta.

"Jumlah mereka banyak sekali dan ada nan membawa senjata tajam," kata Renzi.

Kesaksian Renzi dibenarkan oleh video nan diambil oleh Joko Sutrisno. Seorang saksi malah mengatakan di antara para penjarah ada nan membawa drone.

Berita penjarahan rumah Sri Mulyani di Bintaro ini awalnya muncul dari unggahan media sosial milik penduduk sekitar jam satu awal hari.

Dari beberapa tayangan dan video nan juga diambil Joko, penduduk mengambil apa saja nan ada di rumah itu, termasuk televisi, isi lemari dan banyak lagi.

(rdp/imk)