ARTICLE AD BOX
loading...
Putin awalnya percaya Rusia bakal mengalahkan Ukraina dengan cepat. Foto/X
MOSKOW - Vladimir Putin percaya tentara Rusia nan perkasa dan modern bakal mengalahkan tetangganya nan keras kepala dan independen serta presidennya nan keras kepala.
Sekutu barat Ukraina juga mengira Rusia bakal menang dengan cepat. Di saluran buletin televisi, pensiunan jenderal berbincang tentang penyelundupan senjata ringan untuk mempersenjatai pemberontakan sementara barat memberlakukan hukuman dan berambisi nan terbaik.
Saat pasukan Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina, Jerman mengirimkan 5.000 helm tempur balistik alih-alih senjata ofensif.
Vitali Klitschko, wali kota Kyiv dan mantan juara tinju kelas berat dunia, mengeluh kepada sebuah surat berita Jerman bahwa itu adalah "lelucon... Dukungan macam apa nan bakal dikirim Jerman selanjutnya, bantal?"
Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan
Melansir BBC, Zelensky menolak pendapat meninggalkan ibu kotanya untuk membentuk pemerintahan di pengasingan. Ia meninggalkan setelan gelap kepresidenannya demi busana militer, dan dalam video dan media sosial mengatakan kepada Ukraina bahwa dia bakal berjuang berbareng mereka.
Ukraina mengalahkan serbuan Rusia menuju ibu kota. Begitu Ukraina menunjukkan bahwa mereka dapat bertempur dengan baik, sikap Amerika dan Eropa berubah. Persediaan senjata meningkat.
"Kesalahan Putin adalah dia mempersiapkan parade, bukan perang," kenang seorang pejabat senior Ukraina, nan berbincang dengan syarat anonim, dilansir BBC.
"Ia tidak mengira Ukraina bakal berperang. Ia mengira mereka bakal disambut dengan pidato dan bunga."
Pada 29 Maret 2022, Rusia mundur dari Kyiv. Beberapa jam setelah mereka pergi, kami berkendara dengan gugup ke lanskap kota satelit Kyiv nan kacau dan rusak, Irpin, Bucha, dan Hostomel.