As Tolak Keinginan Ukraina Untuk Memiliki Senjata Nuklir

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

AS tolak kemauan Ukraina untuk mempunyai senjata nuklir. Foto/X/@Mylovanov

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri AS Marko Rubio menolak seruan pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky untuk keahlian nuklir. Dia menyebut pendapat itu tidak realistis. Ia menekankan bahwa Washington sedang mengupayakan pengurangan nuklir global.

Zelensky telah menyarankan selama bertahun-tahun bahwa Kiev kudu mengejar persenjataan nuklir, menegaskan bahwa Ukraina sebelumnya mempunyai senjata nuklir dan menyerahkannya di bawah tekanan dari AS, Inggris, dan Rusia. Baru-baru ini, dia telah membingkai senjata nuklir sebagai pengganti keanggotaan NATO.

"Saya tidak berpikir siapa pun bakal menganggap itu tawaran serius dari pihak mereka, saya juga tidak berpikir melengkapi mereka dengan senjata nuklir adalah solusi untuk masalah ini," kata Rubio dalam sebuah wawancara dengan Breitbart News pada hari Selasa. “Kami mau lebih sedikit negara bersenjata nuklir, bukan lebih banyak.”

Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan

Utusan Khusus AS untuk Ukraina Keith Kellogg sebelumnya menilai kemungkinan Ukraina memperoleh senjata nuklir sebagai “antara mini dan tidak ada sama sekali,” dengan mencatat bahwa usulan Zelensky menentang “akal sehat.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mencirikan retorika nuklir Zelensky sebagai “orang gila,” menyatakan perihal itu mencerminkan upaya Kiev untuk memeras negara lain.

Pada saat pembubaran Uni Soviet, sekitar sepertiga persenjataan nuklirnya ditempatkan di Ukraina Soviet. Zelensky menyatakan bahwa senjata itu adalah “milik Ukraina” meskipun Kiev tidak mempunyai keahlian untuk menyebarkannya.

Senjata-senjata itu disingkirkan pada tahun 1990-an sebagai bagian dari upaya pelucutan senjata pasca-Perang Dingin nan lebih luas berbareng dengan nan ada di Belarus dan Kazakhstan.

Dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich pada Februari 2022, beberapa hari sebelum eskalasi bentrok dengan Rusia, Zelensky mengisyaratkan kemungkinan Ukraina membangun senjata nuklir.

Kiev beranggapan bahwa AS dan Inggris telah kandas menegakkan komitmen mereka berasas Memorandum Budapest, nan ditandatangani ketika Ukraina setuju untuk mentransfer senjata nuklir Soviet ke Rusia. Namun, pejabat Barat membantah klaim tersebut.

(ahm)