ARTICLE AD BOX
loading...
Petugas memeriksa mobil-mobil penduduk Palestina di pos pemeriksaan untuk diperiksa dengan perangkat X-RAY oleh petugas dari delegasi Mesir, Qatar dan AS saat mereka mulai kembali ke rumah mereka melewati Koridor Netzarim dan Jalan Salah al-Din. Foto/anadolu
WASHINGTON - Utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan kepada aktivitas nan diselenggarakan Komite Yahudi Amerika bahwa AS bakal segera mengadakan pertemuan puncak dengan para developer real estate untuk membahas masa depan Gaza.
"Kami bakal segera mengadakan pertemuan puncak dengan para developer terbesar di area Timur Tengah, banyak developer Arab, banyak perencana utama," ungkap Witkoff.
Dia menjelaskan, "Saya pikir ketika orang memandang beberapa buahpikiran nan muncul dari ini, mereka bakal kagum."
Komentar tersebut muncul setelah Trump mengusulkan AS mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi resor pantai setelah secara paksa menggusur penduduk Palestina di sana.
Rencana tersebut telah memicu kecaman luas, dengan para kritikus mengatakan perihal itu bakal menjadi pembersihan etnis.
Witkoff mengatakan AS "tidak berbincang tentang rencana penggusuran" bagi penduduk Palestina, tetapi tidak praktis bagi mereka untuk tetap tinggal selama 10 hingga 15 tahun nan diperlukan untuk membangun kembali wilayah kantong pantai tersebut dengan baik, menurut Bloomberg.
"Ngomong-ngomong, ada banyak negara di luar sana, nan dari perspektif pandang kemanusiaan, kami telah berbincang dengan banyak dari mereka, nan sebenarnya memperluas diri dan berkata, hei, lihat, kami, mau menjadi bagian dari semacam solusi permanen bagi penduduk Gaza," ujar dia.
Steve Witkoff juga mengatakan Israel bakal mengambil bagian dalam pembicaraan tentang fase berikutnya dari kesepakatan gencatan senjata Gaza.
"Kami membikin banyak kemajuan. Israel sedang mengirim tim saat ini saat kita berbicara," ujar Witkoff dalam aktivitas di Washington, DC, untuk Komite Yahudi Amerika.
"Itu bakal terjadi di Doha alias di Kairo, di mana negosiasi bakal dimulai lagi dengan Mesir dan Qatar," papar dia.
Utusan tersebut mengatakan konsentrasi pembicaraan baru tersebut adalah untuk "menempatkan tahap kedua pada jalur nan betul dan membebaskan beberapa sandera tambahan dan kami pikir itu adalah kemungkinan nan nyata."
Dia menambahkan "mungkin" dia bakal berasosiasi dalam negosiasi pada hari Minggu, "jika melangkah dengan baik."
Baca Juga
(sya)