ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya tetap memerlukan support Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meskipun Trump, mencaci-maki Zelensky dalam konfrontasi nan disiarkan televisi sehari sebelumnya.
Dilansir AFP, Minggu (1/3/2025), Trump menuduh Zelensky tidak 'berterima kasih' atas support militer AS, kemudian menulis bahwa Presiden Ukraina telah "tidak menghormati Amerika Serikat di Ruang Oval nan disayanginya."
"Sangat krusial bagi kami untuk mendapatkan support Presiden Trump. Dia mau mengakhiri perang, tetapi tidak seorang pun menginginkan perdamaian lebih dari kami," kata Zelensky dalam sebuah unggahan di media sosial X.
Zelensky telah berencana untuk menandatangani kesepakatan pembagian mineral nan telah lama ditunggu-tunggu dengan Washington pada kunjungan tersebut, tetapi pejabat Trump memerintahkannya untuk pergi setelah konfrontasi tersebut, media AS melaporkan.
"Kami siap untuk menandatangani perjanjian mineral, dan itu bakal menjadi langkah pertama menuju agunan keamanan," kata Zelensky.
Para pemimpin dan politisi Eropa bergegas memihak Zelensky setelah pertikaian itu, dengan Presiden Ukraina itu mendarat untuk berkompromi di London sebelumnya.
Petro Poroshenko, pesaing politik dan pendahulu Zelensky, juga tampak memihak Zelensky dalam sebuah unggahan di Facebook.
"Beberapa orang berambisi saya mengkritik Zelensky. Namun tidak, tidak bakal ada kritik, lantaran ini bukan nan dibutuhkan negara saat ini," katanya.
Namun dia menambahkan: "Kami betul-betul berambisi Presiden Zelensky mempunyai rencana B."
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu