Politikus Pdip Respons Pantun Gibran Minta Kepala Daerah Patuhi Presiden

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, menanggapi pantun wakil presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, mengenai kepala wilayah mestinya mematuhi presiden. Guntur menilai pantun itu bukan untuk pihaknya lantaran PDIP tak pernah melarang kepala wilayah untuk mengikuti retret di Magelang.

"Instruksi Ketua Umum tidak ada nan melarang alias menolak perintah Presiden seperti nan disampaikan oleh Mas Ahmad Basarah," kata Guntur kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

Guntur mengatakan pantun nan disampaikan oleh Gibran tak tertuju kepada PDIP. Ia berambisi adanya pernyataan nan memberi kesejukan di publik.

"Kalau bagi kami pantun itu tidak merasa ditujukan kepada kami lantaran tidak ada perintah tidak alim kepada presiden. Berilah kesejukan pada publik," ungkapnya.

Sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming memberikan pengarahan kepada kepala wilayah saat aktivitas retret di Akmil Magelang, Jawa Tengah. Gibran pun sempat melempar pantun dalam kesempatan itu.

Dilihat dari unggahan IG Gibran, Kamis (27/2), Gibran mengenakan setelan kemeja putih dan celana hitam. Gibran berdiri di podium saat memberikan arahan.

Gibran kemudian mencairkan suasana pembekalan materi dengan berpantun. Pantun itu berisi pesan agar kepala wilayah alim pada perintah Presiden Prabowo Subianto.

Anak merajuk matanya merah, berjumpa Pak Raden diberi kedondong. Kalau sudah jadi kepala daerah, perintah Bapak Presiden dipatuhi dong.

Pantun itu lantas mengundang tawa para kepala daerah. Gibran pun menutup sesinya.

Untuk diketahui, Gibran memang menjadi salah satu pembicara dalam aktivitas retret kepala wilayah di Akmil Magelang. Dalam kesempatan tersebut, dia menegaskan pentingnya keselarasan visi antara pemerintah wilayah dan pusat.

(dwr/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu