Pertama Kali, As Jual Senjata Presisi Canggih Rp 1,6 T Ke Arab Saudi

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Washington DC -

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan perdana sistem senjata pembunuh presisi canggih kepada Arab Saudi. Persetujuan ini menandai kesepakatan senjata terbaru antara Washington dan Riyadh di bawah Presiden Donald Trump.

Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (21/3/2025), mengumumkan persetujuan itu pada Kamis (20/3) dengan menyebut kesepakatan penjualan senjata presisi tersebut mencapai nilai US$ 100 juta, alias setara Rp 1,6 triliun.

Persetujuan itu diumumkan saat AS terus menggempur target-target golongan Houthi yang bermarkas di Yaman, nan dimulai Sabtu (15/3) pekan lalu. Puluhan orang dilaporkan tewas akibat gelombang serangan udara AS, nan tercatat sebagai nan terbesar sejak Presiden Trump kembali menjabat pada Januari lalu.

Sistem senjata pembunuh presisi canggih (APKWS) nan disetujui oleh AS untuk dijual kepada Saudi itu merupakan roket berpemandu laser nan dapat mengenai sasaran di udara dan di permukaan. Harga senjata itu sekitar US$ 22.000 alias setara Rp 362,7 juta.

Dengan nilai tersebut, APKWS menjadi pilihan senjata nan irit biaya untuk menembak jatuh drone tempur berukuran mini berbiaya rendah, seperti nan digunakan oleh golongan Houthi nan beberapa waktu terakhir mengganggu jalur pelayaran di Laut Merah.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon telah menunjukkan Kongres AS tentang kemungkinan penjualan 2.000 unit APKWS dan peralatannya serta pelatihannya pada Kamis (20/3) waktu setempat.

Meskipun telah mendapatkan persetujuan Departemen Luar Negeri AS, pemberitahuan semacam itu tidak mengindikasikan bahwa perjanjian telah ditandatangani alias bahwa negosiasi telah selesai.

Pentagon menyebut kontraktor utama untuk penjualan senjata presisi itu adalah BAE Systems.

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.

Selain persenjataan presisi canggih ini, Departemen Luar Negeri AS pada Juli tahun lampau juga menyetujui kesepakatan terpisah senilai sekitar US$ 2,8 miliar, di mana Washington setuju untuk menyediakan sistem logistik, program perencanaan bersama, dan peralatan mengenai pesawat buatan Amerika kepada Saudi.

Pada saat itu, Departemen Luar Negeri AS mencatat dalam sebuah memorandum kepada Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan bahwa kesepakatan itu bakal membantu Saudi dalam memperkuat keahlian militernya saat ini dan di masa mendatang.

Memorandum itu juga menyoroti support dan training nan diberikan untuk Angkatan Udara Saudi, khususnya untuk platform nan sudah ada, termasuk pesawat transport C-130, pesawat pengintai E-3 dan helikopter Bell.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu