Peringatan Dini Tsunami Di Ri Dampak Gempa Rusia Belum Dicabut, Ini Alasannya

Sedang Trending 18 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

BMKG belum mengakhiri peringatan awal tsunami di 10 wilayah Indonesia imbas gempa luar biasa Rusia. BMKG mengungkapkan alasannya.

"Karekteristik tsunami ini memang unik gelombangnya, pada fase terakhir itu bisa mengakibatkan osiliasi nan tinggi sehingga ini nan kita khawatirkan. Saya sedang coba mengkaji untuk menentukan pengakhiran," ujar ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam bertemu pers, Rabu (30/7/2025).

"Karena pada kasus tertentu di akhir itu ada gelombang tsunami nan lebih besar dan tak terprediksi, itu nan menjadi kekhawatiran kami. Sehingga hingga saat ini kita belum mengakhiri peringatan awal tsunaminya," sambungnya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menambahkan berasas pemantauan, wilayah Sarmi Papua juga juga menunjukkan tren gelombang nan makin besar. Dia mengatakan dalam beberapa kejadian tsunami lintas samudera, tinggi gelombang tetap bisa terjadi.

"Karena misalkan kita lihat di antara Jepang dan Indonesia ada pulau mini nan bisa penjalaran gelombang tak liner, ini nan bisa menyebabkan ada amplifikasi tinggi gelombang setelah fase awal. Jadi jika kita lihat peak-nya itu baru 3 puncak gelombang, sebaiknya kita tetap menunggu 5 puncak gelombang. Apakah trennya tetap naik alias energinya sudah habis," ujar Abdul Muhari.

Dia pun menggunakan afinitas gerbong kereta api mengenai peristiwa tsunami. Atas perihal itu pihaknya tidak mau terburu-buru mengakhiri peringatan awal tsunami.

"Kalau gerbong depan menabrak daratan, nan rangkaian di belakang nggak berhenti, nan belakang bakal tetap maju sehingga gelombang makin tinggi," ucapnya.

"Ini nan tetap kudu diperhatikan jangan sampai kelak kita terlalu sigap mengakhiri peringatan awal tsunami, rupanya rangkaian gelombang nan tetap mengarah ke timur Indonesia ini tetap besar dan berpotensi energinya makin besar," lanjut dia.

Dia juga mengatakan Jepang belum mengakhiri peringatan awal tsunami. Termasuk peringatan awal tsunami di pasifik juga belum berakhir.

"Jadi mungkin sebagai langkah kehati-hatian," kata Abdul Muhari.

Adapun sepuluh wilayah nan waspada potensi tsunami, antara lain Talaud, Gorontalo Utara, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biaknumfor, Supiori, Sorong bagian Utara, Jayapura dan ⁠Sarmi. Sejauh ini, BMKG mencatat ada delapan tsunami minor nan terjadi di Indonesia akibat gempa Rusia.

Berikut daftar wilayahnya:

1.⁠ ⁠Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0.2 meter
2.⁠ ⁠Pel. Tapaleo, Halamhera Tengah (14:15WIB) 0.06 meter
3.⁠ ⁠Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0.2 meter
4.⁠ ⁠Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0.2 meter
5.⁠ ⁠Depapre Jayapura Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0.2 meter
6.⁠ ⁠Sausapor, Papua Barat (15:04WIB) 0.2 meter
7.⁠ ⁠Pel. Beo Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0.05 meter
8.⁠ ⁠Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0.08 meter
9.⁠ ⁠Tsunami gauge di wilayah Gorontalo tidak terdeteksi anomali muka laut.

(idn/fca)