ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kabid Humas Jateng dari LSM Gagasan Anak Nusantara, Trililik Sulistyawan, menjadi pengawas eksternal Rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tingkat Pusat Tahun Anggaran 2025. Dia mengatakan selama proses rekrutmen berlangsung, dia tak menemukan indikasi calon taruna (catar) 'titipan', catar 'atensi, hingga pungutan liar (pungli).
"Saya di sini sampai detik ini tidak menemukan adanya titipan-titipan dan atensi, dan tidak ada pemungutan biaya," kata Trililik kepada di Kompleks Akpol, Rabu (30/7/2025).
Dia mengatakan para catar terdiri dari beragam latar belakang, ialah anak TNI-Polri dari beragam level kepangkatan, anak pegawai, anak pedagang, anak Pegawai Negeri Sipil (PNS), petani, yatim piatu hingga personil dewan. Trililik menyebut Panitia Pusat ialah Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri memperlakukan para catar dengan adil.
"Di sini juga ada beragam latar belakang catar dari anak jenderal, anak pengusaha, anak personil dewan, nan nggak ada anak menteri. Saya memandang semua diperlakukan adil, tidak ada perlakuan khusus, tidak ada istilah anak papa, anak jenderal. semua makan, jam tidur, tempat tidur, hukumannya seperti balasan bentuk push up dan lari juga sama," jelas dia.
Trililik menjelaskan dirinya terlibat dalam aktivitas pengawasan Rekrutmen Taruna Akpol Tingkat Pusat Tahun Anggaran 2025 sejak 5 hingga 29 Juli 2025. Dia menyimpulkan proses rekrutmen taruna Akpol semakin baik dan transparan.
"Kami dihadirkan sebagai pengawas eksternal untuk memonitoring jalannya proses penerimaan taruna Akpol 2025 sejak tanggal 5 sampai 29 Juli 2025, sejak taruna dan taruni dari seluruh Indonesia datang. Dari beberapa tahapan seleksi tes tentunya sudah semakin baik, transparan. Dari Polri menerapkan sistem BETAH (bersih, transparan, akuntabel dan humanis). Semua melangkah dengan teknis dan sistem nan sesuai aturan. Transparansinya semakin baik," terang Trililik.
Dia mencontohkan, adanya keleluasaan bagi pengawas untuk datang di setiap momen ujian. Dan dia memandang adanya kesempatan catar untuk mengonfirmasi nilai alias hasil tiap tes.
"Contoh di sini semuanya kita dilibatkan mengawasi beragam tahapan dari awal hingga akhir perekrutan dan hasil-hasil nilainya juga semua baik panitia, peserta dan pengawas ekternal mengetahuinya dan menandatangani buletin acara. Kami di sini selaku panitia pengawas eksternal, mewakili seluruh masyarakat Indonesia. Harapannya masyarakat Indonesia itu dalam perihal penerimaan Akpol tidak ada istilah bayar alias titipan," pungkas Trililik.
(aud/idn)