Netanyahu Kunjungi Rumah Warga Palestina Di Kamp Pengungsian Tulkarem | Family Opera Initiative

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/anadolu

TEPI BARAT - Ditemani para tentara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memasuki rumah penduduk Palestina di kamp pengungsian Tulkarem di Tepi Barat utara pada hari Jumat (21/2/2025).

Otoritas Penyiaran Publik Israel KAN membagikan foto Netanyahu di dalam rumah tersebut berbareng para perwira militer Israel.

Menurut info nan tersedia, kunjungan terakhir Netanyahu nan diumumkan secara publik ke Tepi Barat adalah pada bulan September 2024, ketika dia mengunjungi perbatasan Yordania di bagian timur wilayah tersebut.

Kunjungannya dilakukan hanya beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memasuki rumah nan sama selama kunjungannya sendiri di wilayah tersebut.

Gambar tersebut juga menunjukkan tentara Israel memasang bendera Israel di salah satu tembok rumah tersebut.

Netanyahu juga mengumumkan operasi militer baru di Tepi Barat, menyusul serangkaian ledakan nan menghantam bus-bus di Israel pada hari sebelumnya.

Pada hari Kamis, beberapa perangkat peledak meledak di bus-bus di Bat Yam dan Holon, dekat Tel Aviv, nan memicu kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban luka.

Polisi Israel belum mengaitkan tanggung jawab atas serangan itu dengan golongan Palestina mana pun.

"Kami menghancurkan seluruh jalan, melenyapkan militan, dan saya telah menginstruksikan bala support di Tepi Barat beserta operasi militer tambahan," ujar Netanyahu dalam pernyataan tertulis dari Tulkarem, nan dirilis kantornya.

Dia menambahkan operasi militer tersebut bermaksud membongkar prasarana faksi bersenjata Palestina.

Selama nyaris dua bulan, pasukan Israel telah melakukan operasi militer di kamp-kamp pengungsi Tepi Barat utara, khususnya di Jenin, Tulkarem, dan Tubas.

Sebelumnya pada hari Jumat, militer Israel mengumumkan pengerahan tiga batalyon tambahan ke Tepi Barat menyusul pengarahan Netanyahu untuk "operasi besar-besaran."

Baca Juga

Hamas Tuduh Netanyahu Mengulur-ulur Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap Kedua

(sya)