Muncul Wacana Retret Kepala Daerah Setahun Sekali

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto rupanya menghendaki agar retret kepala daerah kembali digelar tahun 2026 mendatang. Keinginan Prabowo itu disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya.

Bima Arya mengungkap Presiden Prabowo mengapresiasi berjalannya retret kepala wilayah tahun ini. Dia mengungkap Prabowo mau aktivitas ini dilakukan lagi tahun depan agar tidak omon-omon.

"Presiden mengapresiasi penyelenggaraan retret ini. Bahkan beliau meminta Kemendagri untuk kembali menyelenggarakan retret ini pada tahun 2026," kata Bima Arya kepada media di Akademi Militer (Akmil) Magelang, dikutip detikJateng, Jumat (28/2).

Bima Arya mengatakan Retret 2026 itu digelar untuk mengevaluasi target-target nan diberikan Presiden. Target tersebut di antaranya soal swasembada pangan dan hilirisasi.

"Supaya mengevaluasi target-target nan beliau berikan. Kata beliau, agar kita semua jangan omon-omon saja. Supaya terbukti bahwa Presiden tidak hanya omon-omon, kepala wilayah tidak omon-omon, maka Kepala Daerah 2026 kita targetkan ada retret lagi," ujarnya.

Dia mengatakan usulan retret di antara tahun 2026 alias 2027. Dia mengatakan pertimbangan nan dilakukan kudu berasas angka.

"Supaya mengevaluasi target-target nan beliau berikan. Kata beliau, agar kita semua jangan omon-omon saja. Supaya terbukti bahwa Presiden tidak hanya omon-omon, kepala wilayah tidak omon-omon, maka Kepala Daerah 2026 kita targetkan ada retret lagi. Mengevaluasi lagi semua angka-angka, semua capaian tadi, lantaran beliau menargetkan swasembada pangan, hilirisasi dan banyak sekali program program," imbuh mantan Wali Kota Bogor itu.

"Tercapai alias tidak, alasannya apa. Jadi semua kudu berasas nomor angka. (Retret diusulkan) Antara 2026 akhir alias 2027," kata dia.

Bima Arya menyebut, retret 2026 itu bakal kembali diikuti oleh seluruh kepala daerah. Kemungkinan retret 2026 bakal kembali digelar di Akmil Magelang.

"Ya jika skala seperti ini, ya kemungkinan di sini (Akmil), lantaran teman-teman udah nyaman, dengan biaya nan minim. Dengan akomodasi seperti ini, ya teman-teman sudah nyaman, cocok lah," pungkasnya.

PKB Mendukung Demi Kemajuan Bangsa

Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid (tengah) berbareng dari kiri ke kanan, Sekretaris Perempuan Bangsa, Miftah, Dewan Pembina Perempuan Bangsa, Rustini Murtadho, Ketua umum Perempuan Bangsa Siti Mukaromah dan Stering Comite Nadlifah saat menghadiri sekaligus membuka Women Leadership Forum (WLF) di Jakarta, Jumat (29/11/2024) malam. Jazilul Fawaid. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung rencana retret kepala wilayah kembali digelar tahun 2026. PKB menilai retret kepala wilayah minimal dilaksanakan setahun sekali.

"Kami setuju dan mendukung kembali diadakannya retreat tahun 2026, jadwalnya dibikin minimal setahun sekali lebih baik," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Jumat (28/2).

Menurutnya, dengan diadakan retret bisa memperlancar kemajuan pembangunan. Sebab koordinasi hingga pertimbangan antara pemerintah pusat dengan wilayah terjalin.

"Hemat kami langkah koordinasi, sinkronisasi dan pertimbangan keahlian antara pusat dan wilayah melalui reatret, selain memperkuat komitmen, dapat memperlancar kemajuan pembangunan," imbuhnya.

Demokrat Nilai Kepala Daerah Tak Perlu Studi Banding ke LN

Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (Rumondang/) Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (Rumondang/)

Kemudian, Partai Demokrat (PD) juga setuju dengan Presiden Prabowo Subianto. Demokrat menilai style kepemimpinan Prabowo mengumpulkan kepala wilayah di satu tempat untuk bisa saling berbincang dan mengenal serta berbagi informasi.

"Ini kan style kepemimpinan modern sebenarnya, gimana kita semua berkumpul di satu tempat nan sama, saling mengenal, saling berdiskusi, saling berbagi pengalaman, info dan rencana ke depan kan begitu. Ini kan membikin kita jadi lebih bersemangat," kata Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra kepada wartawan, Jumat (28/2).

Herzaky menilai retret kepala wilayah merupakan aktivitas nan positif. Kepala wilayah nan ikut retret, menurutnya, bisa punya akses langsung berkomunikasi dengan Presiden dan para menteri.

"Kepala wilayah mempunyai akses langsung kepada presiden, kepada menteri dalam pertemuan itu. Lalu gimana kemudian bisa berganti pikiran dengan teman-teman sesama kepala daerah. Juga bisa merasa terbangun kekompakan kebersamaan, itu semua perihal nan positif jika kami lihat ya," ujarnya.

"Ini kan suatu perihal terobosan nan belum pernah dilakukan sebelumnya. Dan kita tahu Indonesia ini kan begitu luas, begitu banyak pemimpinya, jika sering kali kita ada rapat katakan secara nasional misalnya, duduk dalam suatu ruangan. Kali ini ada langkah lain nan sedang dicoba Pak Presiden Prabowo nan menurut kami ini menarik betul, melepaskan sekat-sekat antar daerah. Dan jika ini bakal dilaksanakan, tahun depan misalnya sebenarnya ini kan juga perihal nan baik, bisa sharing-sharing juga mana nan sudah tercapai strateginya, gimana kendalanya, gimana bisa menghadapi dan menghasilkan solusi dari tantangan nan dihadapi, ini luar biasa," lanjutnya.

Lebih lanjut, Herzaky menilai kepala wilayah tidak perlu lagi studi banding ke luar negeri (LN). Sebab, persoalan di wilayah bisa didiskusikan sesama kepala wilayah saat retret untuk mendapatkan solusi.

"Nggak perlu study banding ke luar negeri, sesama kepala wilayah saja cukup, bagus banget menurut kami. Misalnya ada nan belum bisa mencapai, kenapa nih? Bisa saling berdiskusi, siapa tahu ada faktor-faktor nan permasalahannya sama dengan wilayah lain. Daerah lain rupanya sudah menemukan solusi, alias obat dari persoalan itu, kan bisa juga diujicobakan untuk diterapkan di daerah-daerah lain," imbuhnya.

PAN Nilai Retret Jadi Forum Strategis

Viva Yoga Mauladi Viva Yoga Mauladi. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Kemudian, PAN juga sependapat dengan Presiden Prabowo. PAN menilai retret kepala daerah menjadi forum strategis sekaligus pertimbangan kinerja.

"PAN setuju dan mendukung penuh rencana Presiden Prabowo jika ada rencana retret kepala wilayah 2026 kelak dalam rangka untuk melaksanakan monitoring dan pertimbangan (monev) program," kata Waketum PAN, Viva Yoga kepada wartawan, Jumat (28/2).

Viva mengatakan retret kepala wilayah bisa dijadikan arena untuk bersinergi dengan kebijakan pemerintah pusat. Menurutnya, retret tahun depan bakal menjadi forum strategis bagi kepala wilayah untuk meningkatkan kelembagaannya.

"Retret 2026 bakal menjadi forum strategis untuk meningkatkan kapabilitas kelembagaan pemerintah wilayah sehingga diharapkan realisasi program dan kebijakan dapat melangkah secara efektif, efisien, tidak tumpang-tindih, tepat sasaran, tepat lokasi, dan berkekuatan guna bagi masyarakat," ujarnya.

Viva menilai Akademi Militer merupakan tempat nan tepat untuk menyelenggarakan retret. "Di Akmil Magelang saya rasa sudah representatif. Dan bisa juga Akmil bakal menjadi tempat nan bakal dicatat sejarah dalam membangun peradaban Indonesia ke depan," imbuhnya.

(maa/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu