ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menggelar pertemuan bilateral dengan lembaga sinema Prancis, Centre national du cinéma etde l'image animée (CNC) di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Prancis di bagian sinema.
Dalam kesempatan ini, Fadli juga menyatakan dukungannya dalam mengembangkan movie menjadi instrumen diplomasi budaya. Ia juga mengapresiasi kehadiran delegasi Prancis di Indonesia.
"Apresiasi nan sebesar-besarnya atas kehadiran tim CNC di Jakarta, terutama setelah pencapaian krusial baru-baru ini nan telah kita raih bersama," ungkap Fadli dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).
Dalam sambutannya, Fadli juga menyampaikan gagasannya mengenai ekosistem perfilman Indonesia. Menurutnya, movie dapat menjadi wadah untuk mengungkapkan ekspresi budaya, mulai dari seni pertunjukan, musik, seni visual, kreasi kostum, tradisi naratif, sastra, hingga warisan kuliner.
"Film dapat mencerminkan nilai, identitas, dan pandangan tentang masyarakat dan budaya Indonesia. Kami percaya bahwa movie adalah salah satu instrumen diplomasi budaya nan paling kuat," jelasnya.
Melalui pertemuan ini, Fadli berambisi Indonesia dan Prancis dapat menjaga hubungan baik sekaligus bekerja-sama di bagian kebudayaan. Menurutnya, kemitraan ini lebih dari sekadar film, melainkan tentang menghubungkan orang, ide, dan identitas.
Ia juga berambisi obrolan ini menjadi landasan bagi kemitraan nan lebih kuat dalam bagian sinema, kerjasama audiovisual, dan diplomasi budaya antara Prancis dan Indonesia.
"Ini adalah tentang membuka jalan baru bagi para pembuat muda, dan memungkinkan budaya kita untuk berbincang kepada bumi bersama-sama. Mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan komitmen dan produktivitas bersama, dan memastikan bahwa kisah-kisah nan kita ceritakan melalui movie mencerminkan kekayaan warisan dan semangat kerjasama kita," harapnya.
Pada kesempatan nan sama, Duta Besar Prancis, Fabien Penone dan Presiden CNC, Gaetan Bruel menyambut baik inisiatif Kementerian Kebudayaan untuk mendorong kemajuan sinema Indonesia dan Prancis.
Fabien pun menyampaikan apresiasi atas kesempatan kerja sama. "Kerja sama budaya antara Prancis dan Indonesia ini sangat krusial bagi kami. Pertemuan ini dapat mendatangkan kesempatan kerja sama baru sekaligus memperkuat hubungan antara kedua negara," ucap Fabien.
Senada, Gaetan juga menyampaikan gagasannya untuk memajukan sektor perfilman Indonesia dan Prancis. Salah satunya adalah memperkuat pengadaan kurikulum mengenai seni dan perfilman ke dalam lembaga pendidikan.
"Hal ini dapat menjadi langkah konkret untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni perfilman pada generasi muda," ungkap Gaetan.
Sebelumnya, guna mempererat kerja sama di bagian kebudayaan, Indonesia dan Prancis telah menandatangani Letter of Intent (LoI) saat kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto berbareng Presiden Macron mengesahkan enam perjanjian di sektor kebudayaan. Pertemuan bilateral antara Kementerian Kebudayaan dan CNC kali ini merupakan tindak lanjut pengembangan budaya, termasuk sektor movie dan audiovisual sebagai pilar inti kemitraan bilateral Indonesia-Perancis.
Dalam rangka memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Prancis di bagian kebudayaan, terdapat sepuluh usulan kesempatan kerja sama, ialah kerjasama produksi berbareng (Co-Production); program residensi dan fellowship untuk pembuat sinema; pertukaran ahli dan training teknis; kurasi dan penayangan karya di pagelaran dan galeri; pendidikan dan pertukaran akademik di ranah sinema visual. Kemudian, pengedaran karya sinema visual dan akses platform digital; skema pendanaan berbareng untuk penelitian sinematik; promosi letak syuting dan studio kreatif; forum industri dan jejaring imajinatif visual sinema; serta inisiatif producers lab dan inkubasi proyek kolaboratif.
Sebagai info tambahan, turut datang mendampingi Fadli yakni, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah TD Retnoastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; Direktur Diplomasi Kebudayaan, Raden Usman Effendi; Direktur Kerjasama Kebudayaan, Mardisontori; dan Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno.
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini