Israel Akan Caplok Tepi Barat Jika Prancis Cs Akui Negara Palestina

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Tepi Barat -

Pemerintah Israel sedang mengkaji aneksasi alias pencaplokan wilayah Tepi Barat. Langkah itu disebut sebagai kemungkinan respons pemerintah Israel atas pengakuan resmi nan diberikan Prancis dan beberapa negara Barat lainnya terhadap negara Palestina.

Pertimbangan otoritas Tel Aviv untuk pencaplokan Tepi Barat itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (1/9/2025), diungkapkan oleh tiga pejabat Israel, nan enggan disebut namanya. Disebutkan juga bahwa pendapat tersebut dibahas lebih lanjut oleh otoritas Israel pada Minggu (31/8) waktu setempat.

Israel nan menghadapi kritikan internasional nan semakin meningkat atas perang Gaza, marah dengan janji-janji Prancis, Inggris, Kanada dan Australia untuk secara resmi mengakui negara Palestina dalam pertemuan puncak Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September ini.

Perluasan kedaulatan Israel ke Tepi Barat -- aneksasi de-facto atas wilayah nan direbut dalam perang Timur Tengah tahun 1967 silam -- disebut masuk dalam agenda rapat kabinet keamanan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, pada Minggu (31/8) malam, nan konsentrasi membahas perang Gaza.

Tidak diketahui secara jelas di mana tepatnya langkah semacam itu bakal diterapkan dan kapan, apakah hanya di area permukiman Israel alias beberapa di antaranya, alias di wilayah-wilayah tertentu di Tepi Barat seperti Lembah Yordan, dan apakah bakal ada langkah konkret, nan kemungkinan memerlukan proses legislatif nan panjang, menyusul pembahasan tersebut.

Setiap langkah menuju aneksasi di Tepi Barat kemungkinan bakal menuai kecaman luas dari Palestina, nan menginginkan wilayah tersebut untuk negara mereka di masa depan. Kecaman juga mungkin datang dari negara-negara Arab dan Barat.

Belum diketahui secara jelas di mana posisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam masalah ini.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, tidak merespons permintaan komentar mengenai apakah sang menteri membahas langkah tersebut dengan Menlu AS Marco Rubio selama kunjungannya ke Washington DC pekan lalu.

Kantor Netanyahu juga tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai apakah sang PM Israel mendukung aneksasi Tepi Barat, dan jika iya, di mana area nan bakal dianeksasi.

Janji Netanyahu sebelumnya untuk mencaplok area permukiman Yahudi dan Lembah Yordan dibatalkan pada tahun 2020 demi normalisasi hubungan antara Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain, melalui Perjanjian Abraham nan dimediasi Trump pada masa kedudukan pertamanya.

Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas belum menanggapi laporan tersebut.

(nvc/ita)