ARTICLE AD BOX
Serang -
Gubernur Banten Andra Soni mengkaji kesempatan program sekolah menengah atas swasta cuma-cuma dapat menyasar pondok pesantren (ponpes). Namun, perlu ada kajian lebih lanjut lantaran ponpes tidak hanya memerlukan biaya sekolah, tetapi juga biaya untuk memondok.
"Program sekolah cuma-cuma ini bisa menyasar pesantren. Tadi saya minta izin dan masukan. Saya sepakat bahwa sasaran sekolah cuma-cuma ini adalah gimana kita bisa memberikan akses pendidikan kepada anak-anak Banten nan tidak tertampung di sekolah negeri," ucap Andra Soni usai menerima perwakilan dari Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten, di Kantor Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu (16/4/2025).
"Kita kudu memikirkan ke depan gimana memenuhi kemauan orang tua nan tidak mempunyai keahlian keuangan, tetapi anaknya sekolah di pesantren," ujarnya.
Andra menyebut, program sekolah cuma-cuma untuk SMA, SMK, MA, dan SKh swasta saat ini hanya mencakup sekolah reguler. Untuk sekolah berbasis pondok seperti pesantren, bakal ada kajian lebih lanjut.
"Kalau sekolah cuma-cuma nan kita rancang, ini kan sekolah umum, masuk pagi, pulang sore, sedangkan pesantren itu kan ada program boarding-nya. Sehingga perlu penemuan ke depan mengenai program ini. Nanti bakal kita pikirkan," katanya.
Sementara itu, Presidium FSPP Provinsi Banten, KH Soleh Rosyad,menyambut baik wacana pesantren gratis. Ia berambisi program tersebut bisa terlaksana pada tahun aliran 2026/2027.
"Yang paling pokok mengenai sekolah cuma-cuma adalah gimana menerapkannya di pesantren. Beliau mengatakan tahun ini program melangkah dulu, dan tahun berikutnya bakal diubah gimana pola sekolah cuma-cuma di pesantren. Kami sangat senang lantaran direspons dan didukung dalam program-program kami," katanya.
(aik/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini