ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wakil Ketua MPR RI Fraksi PAN Eddy Soeparno menekankan pentingnya transisi daya nan berkepanjangan serta peran strategis Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim. Menurutnya RI mempunyai potensi besar dalam pengembangan teknologi penyimpanan karbon.
Hal itu dia sampaikan dalam aktivitas Signing Ceremony Advisory Engagement Letter antara International Finance Corporation (IFC) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk penguatan kapabilitas dan pengembangan model upaya penyimpanan karbon (carbon storage) di Indonesia. Acara ini berjalan di Bimasena at The Dharmawangsa Jakarta.
"Indonesia mempunyai potensi besar dalam pengembangan teknologi penyimpanan karbon, nan dapat menjadi solusi inovatif untuk pengurangan emisi karbon dan mendukung pencapaian sasaran Net Zero Emission pada 2060," ujar Eddy dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).
Lebih lanjut Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini mengapresiasi langkah kolaboratif antara IFC dan PT Pertamina Hulu Energi dalam membangun kapabilitas serta memperkuat model upaya penyimpanan karbon di Indonesia.
"Kemitraan ini adalah bukti bahwa sektor daya nasional semakin berorientasi pada keberlanjutan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam transisi energi," tambahnya.
Menurut Eddy, support dari beragam pihak, termasuk lembaga finansial internasional, dibutuhkan untuk mendorong investasi hijau dan mengakselerasi kebijakan daya ramah lingkungan.
"Dengan memanfaatkan pengalaman dan jaringan IFC serta Bank Dunia, Pertamina bakal lebih sigap lagi mengembangkan low carbon business, terutama bagian carbon capture and storage (CCS), serta membuka kesempatan investasi hijau nan lebih luas bagi pelaku upaya lainnya di Indonesia," tuturnya.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu