Dulunya, Sunni Mendominasi Iran, Kenapa Saat Ini Syiah Justru Jadi Mayoritas?

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Sunni di Iran dulunya adalah mayoritas, tapi sekarang jadi minoritas. Foto/X/@khamenei_ir

TEHERAN - Pemandangan keagamaan Iran telah berubah drastis selama berabad-abad, berevolusi dari tembok Sunni menjadi pusat Islam Syiah. Transformasi ini didorong oleh peristiwa sejarah utama, termasuk penyebaran Islam nan sigap setelah kematian Nabi Muhammad (saw), jatuhnya Kekaisaran Persia, dan bangkitnya Dinasti Safawi.

Pergeseran ini tidak hanya mendefinisikan ulang identitas keagamaan Iran tetapi juga menjadikan Persia sebagai kontributor krusial bagi Zaman Keemasan Islam.

Dulunya, Sunni Mendominasi Iran, Kenapa Saat Ini Syiah Justru Jadi Mayoritas?

1. Bangkitnya Islam dan Penaklukan Persia

Melansir Islam City, setelah wafatnya Nabi Muhammad (saw) pada tahun 632, umat Islam mulai berkembang pesat dari Jazirah Arab. Mereka secara berbarengan melancarkan serangan terhadap Kekaisaran Romawi dan Persia, dua kekuatan terbesar saat itu.

Sementara Kekaisaran Romawi sukses memperkuat selama 800 tahun lagi, Kekaisaran Persia jatuh jauh lebih cepat. Sebuah pandemi baru-baru ini menghancurkan Persia, melemahkan kekaisaran. Setelah hanya dua pertempuran besar, kerajaan Persia runtuh, dan selama 50 tahun berikutnya, wilayah Persia nan tersisa diserap ke dalam Kekhalifahan Muslim.

Baca Juga: Tundukkan Israel dan AS, Iran Makin Digdaya

2. Peralihan Lambat ke Islam

Meskipun berada di bawah kendali Muslim, masyarakat Persia pada awalnya sebagian besar tidak berubah. Struktur pemerintahan dipertahankan, dan budaya serta bahasa Persia terus berkembang.

Mayoritas orang Persia mempertahankan kepercayaan Zoroaster mereka selama beberapa abad, apalagi ketika misionaris Muslim mulai perlahan-lahan mengubah penduduk. Orang-orang nan pertama kali masuk Islam adalah para pengrajin dan pekerja nan merasa dikucilkan oleh masyarakat Zoroaster mereka.

Seiring berjalannya waktu, banyak orang Persia menemukan kesamaan antara kepercayaan mereka dan Islam, nan mengarah pada perubahan kepercayaan secara bertahap. Butuh waktu sekitar 300 tahun bagi Persia untuk menjadi negara dengan kebanyakan Muslim.

3. Kontribusi Persia pada Zaman Keemasan Islam

Ketika Persia memeluk Islam, negara itu memberikan kontribusi nan signifikan bagi bumi Islam. Orang Persia, dengan warisan mereka nan kaya dalam sains, filsafat, matematika, dan kedokteran, menjadi tokoh-tokoh krusial dalam Zaman Keemasan Islam.

Banyak ustadz paling terkenal dalam sejarah Islam, seperti Abu Hanifah, Imam Bukhari, dan Imam Muslim, adalah keturunan Persia. Persia menjadi pusat pengetahuan pengetahuan, dengan sumber daya nan signifikan nan dikhususkan untuk menerjemahkan teks-teks antik dan membangun perpustakaan nan luas, khususnya di ibu kota Baghdad.