ARTICLE AD BOX
loading...
Perdebatan Donald Trump dan Volodymyr Zelenskky masuk dalam lingkaran kematian. Foto/X/@thatsKAIZEN
WASHINGTON - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Ukraina dalam 'lingkaran kematian' setelah pertikaian Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskky.
Itu terjadi setelah perdebatan antara Trump dan Zelenskky di Ruang Oval Gedung Putih. Pertikaian tersebut menunjukkan pembelahan dan perbedaan antara kedua negara tersebut.
Bagaimana Perdebatan Trump dan Zelenskky Masuk dalam Lingkaran Kematian?
1. Inisiatif Lugas Hubungan AS dan Ukraina
PJ Crowley, mantan asisten menteri luar negeri AS untuk urusan publik di bawah mantan Presiden Barack Obama, mengatakan dia belum pernah memandang pertikaian publik seperti antara Trump dan Zelenskyy.
"Ini semestinya menjadi inisiatif diplomatik nan sangat lugas untuk menopang hubungan AS-Ukraina sebelum memulai negosiasi," katanya kepada Al Jazeera dari kota Alexandria, AS.
"Dan, jelas, apa nan kita lihat sekarang adalah hubungan dalam lingkaran kematian, dan tidak jelas apakah para pemimpin dapat mengatasinya sebelum betul-betul hancur."
Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan
2. Perubahan Dramatis Kebijakan AS dan Ukraina
Crowley mencatat bahwa pemerintahan Trump telah mengisyaratkan "perubahan dramatis" dalam kebijakan AS terhadap Ukraina.
"Tetapi ini salah urus oleh Gedung Putih, ini salah urus oleh pihak Ukraina. Itu adalah kata-kata nan sangat blak-blakan. Itu sendiri tidak mengejutkan. nan mengejutkan adalah bahwa itu terjadi di ranah publik," katanya.
"Namun intinya adalah ini adalah hari nan sangat jelek bagi Ukraina, hari nan jelek bagi Amerika Serikat, dan hari nan sangat sangat baik bagi Rusia."
3. Sulit Menyatukan Hubungan nan Sudah Retak
Mantan diplomat AS tersebut mengatakan bahwa pertikaian Trump-Zelenskyy melemahkan posisi Ukraina dalam perundingan tenteram apa pun.
"Pemerintahan Trump telah memutuskan aliansi antara AS dan Ukraina. Dan sekarang mereka menanggung akibatnya. Bisakah Ukraina memperkuat dalam keadaannya saat ini tanpa support militer AS nan dramatis? Mungkin baik-baik saja dalam jangka pendek, tentu saja tidak berkepanjangan dalam jangka panjang," katanya kepada Al Jazeera.
"Setelah kemarahan di semua pihak berlalu, pertanyaannya adalah dapatkah orang-orang nan lebih tenang mencoba dan menyatukan ini kembali? Butuh waktu untuk mencapainya."
4. Posisi Ukraina nan Lemah
Crowley mencatat bahwa Trump dan Zelenskyy telah menguraikan posisi mereka.
"Di Ruang Oval, kami memandang presiden mengatakan Anda kudu membikin kesepakatan, rinciannya bakal menyusul. Anda memandang Zelenskyy berbicara untuk membikin kesepakatan, saya butuh agunan keamanan, lantaran Vladimir Putin telah melanggar setiap kesepakatan lain nan telah ditandatanganinya dengan kami. Jadi di suatu tempat, jauh dari kamera, para mahir perlu menyingsingkan lengan baju dan memandang apakah mereka dapat menyatukan kembali sesuatu, sehingga baik Zelenskyy maupun Trump dapat menemukan titik temu,” kata Crowley.
Crowley mengungkapkan, dilemanya adalah bahwa setiap kali mengalami salah satu bagian ini, apakah itu Trump nan mempertanyakan apakah Rusia memulai perang alias tidak, dan hari ini dengan pertukaran nan menegangkan, ini melemahkan posisi negosiasi Ukraina.
“Rusia duduk di pinggir lapangan dan berkata, kami dalam kondisi nan sangat baik apalagi sebelum negosiasi dimulai.”
(ahm)