Apa Itu Walimatul Naqiah? Tradisi Syukuran Pulang Haji Di Indonesia

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Setelah menyelesaikan ibadah haji di Tanah Suci, masyarakat Indonesia umumnya menggelar aktivitas syukuran nan dikenal sebagai walimatul naqiah. Meski bukan bagian dari ritual haji, tradisi ini telah menjadi kebiasaan sosial nan kuat di beragam daerah.

Berbeda dari walimatus safar nan digelar saat pelepasan keberangkatan, walimatul naqiah diadakan ketika jemaah tiba kembali di kampung halaman. Tradisi ini menjadi bentuk rasa syukur atas keselamatan perjalanan ibadah sekaligus momen mempererat silaturahmi dan berbagi pengalaman spiritual dengan lingkungan sekitar.

Meski corak dan sebutannya bisa berbeda-beda, inti dari walimatul naqiah tetap sama, ialah sebagai ungkapan syukur dan kebersamaan dalam menyambut jemaah haji nan baru pulang.

Pengertian Walimatul Naqiah

Secara bahasa, istilah walimatul naqiah berasal dari dua kata Arab: walimah berfaedah jamuan, dan naqiah merujuk pada orang nan baru pulang dari perjalanan. Dalam praktiknya, istilah ini digunakan untuk menyebut jamuan syukuran bagi musafir, terutama bagi jemaah nan baru kembali dari ibadah haji.

Mengutip penjelasan di situs resmi Kementerian Agama RI, walimatul naqiah adalah tradisi menyambut kepulangan jemaah haji dengan angan berbareng dan jamuan makan sebagai corak syukur atas keselamatan dan keberhasilan menunaikan ibadah. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan dan kebahagiaan atas selesainya rukun Islam kelima.

Meskipun tidak termasuk dalam tanggungjawab alias sunah ibadah haji, walimatul naqiah telah menjadi bagian dari budaya Muslim Indonesia. Tradisi ini diyakini sebagai corak rasa terima kasih kepada Allah dan sarana berbagi keberkahan dengan masyarakat sekitar.

Ragam Tradisi di Berbagai Daerah

Walimatul naqiah dikenal luas di beragam daerah, meskipun nama dan corak acaranya berbeda-beda. Di sebagian wilayah, tradisi ini disebut sebagai tasyakuran haji, syukuran sukses haji, alias cukup disebut selamatan jamaah. Intinya tetap sama: merayakan kepulangan jemaah haji dengan selamat dan menyebarkan semangat syukur.

Di Aceh, tradisi ini dikenal dengan nama peusijuek, ialah ritual tepung tawar sebagai angan dan simbol keberkahan. Prosesi ini menunjukkan perpaduan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal, nan memperkuat makna spiritual walimatul naqiah dalam masyarakat.

Rangkaian Acara Walimatul Naqiah

Secara umum, rangkaian aktivitas walimatul naqiah meliputi:

  • Penyambutan dan angan berbareng nan dipimpin tokoh agama.
  • Sambutan singkat dari tokoh kepercayaan alias pejabat setempat.
  • Jamuan makan sebagai corak syukur dan kebersamaan.
  • Berbagi cerita dari jemaah tentang pengalaman haji.
  • Doa penutup dan pembagian oleh-oleh seperti air zamzam, kurma, alias suvenir ibadah.

Walimatul Naqiah merupakan tradisi syukuran nan memperkaya budaya Islam di Indonesia. Meski tidak diwajibkan secara syariat, praktik ini mencerminkan nilai syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap ibadah haji.

(wia/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini