Adu Mulut Trump-zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Brussels -

Pemimpin bumi dikejutkan oleh adu mulut nan terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Pemimpin negara-negara Eropa kompak memberikan support kepada Zelensky.

Zelensky, pada Jumat (28/2), terlibat adu mulut dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance. Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan "diplomasi" nan diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen nan dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

Trump kemudian menyebut Zelensky "mempertaruhkan nyawa jutaan orang" dan "bertaruh dengan Perang Dunia III", serta menuduh Presiden Ukraina itu "sangat tidak menghormati negara ini". Sedangkan Vance menuduh Zelensky "tidak tahu berterima kasih".

Negara-negara Eropa dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), ramai-ramai memberikan support kepada Zelensky. Kecuali Hungaria, nan merupakan sekutu Rusia, nan melontarkan pujian untuk Trump.

Sementara Rusia tampak senang dengan cekcok nan terjadi.

Berikut tanggapan nan diberikan pemimpin beragam negara terhadap cekcok antara Trump dan Zelensky:

Uni Eropa

Tokoh pemimpin Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Antonio Costa memastikan Zelensky "tidak pernah sendirian" usai cekcok dengan Trump terjadi.

"Jadilah kuat, berani, jangan takut. Kami bakal terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian nan setara dan abadi," demikian pernyataan berbareng dari Ketua Komisi dan Ketua Dewan Eropa tersebut.

Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Rusia-lah nan menjadi "agresor" dalam perang Ukraina. Dia menegaskan Paris bakal terus membantu Kyiv dalam perang melawan Rusia.

"Ada agresor ialah Rusia. Ada masyarakat nan menjadi sasaran agresi ialah Ukraina. Kita semua betul dengan membantu Ukraina dan memberikan hukuman kepada Rusia tiga tahun lampau dan terus melakukan perihal nan sama," ucap Macron kepada wartawan.

"Jika ada nan bermain-main dalam Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin," sebut Macron merujuk pada tuduhan nan dilontarkan Trump kepada Zelensky saat cekcok.

Jerman

Calon Kanselir terbaru Jerman, Friedrich Merz, memastikan support negara untuk Zelensky dalam komentar nan disampaikan usai cekcok terjadi di Gedung Putih.

"Kita tidak semestinya bingung antara agresor dan korban dalam perang nan mengerikan ini," ujarnya dalam pernyataan via media sosial X.

Dukungan untuk Zelensky juga disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, nan mengatakan bahwa "perjuangan Kyiv untuk perdamaian dan keamanan adalah milik kita".

Simak buletin selengkapnya di laman berikutnya.

Inggris

Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan dirinya berdiri berbareng pemimpin Eropa lainnya dalam mendukung Ukraina. Kantor PM Inggris menyebut Starmer "melakukan semua perihal nan dia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian kekal berasas kedaulatan dan keamanan Ukraina".

Italia

PM Italia Giorgia Meloni menyerukan AS, Eropa dan sekutu-sekutunya untuk berkumpul membahas perang Ukraina "tanpa penundaan".

"Perlu diadakan pertemuan puncak tanpa penundaan... untuk membicarakan secara jujur mengenai gimana kita beriktikad mengatasi tantangan-tantangan besar saat ini, dimulai dari Ukraina, nan bersama-sama telah kita bela dalam beberapa tahun terakhir," cetusnya.

Belanda

PM Belanda Dick Schoof menegaskan support untuk Ukraina usai Zelensky cekcok dengan Trump di Gedung Putih.

"Dukungan Belanda terhadap Ukraina tetap belum berkuang. Apalagi saat ini. Kami menginginkan perdamaian kekal dan diakhirinya perang agresi nan telah dimulai oleh Rusia," tegasnya.

Polandia

Polandia nan merupakan sekutu setia Ukraina, menegaskan support untuk rakyat Ukraina usai cekcok di Gedung Putih.

"Teman-teman Ukraina nan terkasih, Anda tidak sendirian," tegas PM Polandia Donald Trusk dalam pernyataan via media sosial X nan ditujukan kepada Zelensky.

Spanyol

PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya bakal mendukung Ukraina usai cekcok terjadi antara Zelensky dan Trump.

"Ukraina, Spanyol mendukung Anda," tulis Sanchez dalam pernyataan via media sosial X.

Hungaria

PM Hungaria Viktor Orban, nan merupakan mitra terdekat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, justru berterima kasih kepada sang Presiden AS lantaran "secara berani memperjuangkan perdamaian".

"Orang kuat membikin perdamaian, orang lemah membikin perang," tulisnya via X.

Australia

PM Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya bakal "terus mendukung Ukraina" selama mungkin nan diperlukan.

"Kami bakal terus mendukung Ukraina selama diperlukan lantaran ini adalah perjuangan negara demokratis melawan rezim otoriter nan dipimpin oleh Vladimir Putin, nan jelas-jelas mempunyai rancangan imperialistik tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap seluruh kawasan," ucap Albanese kepada wartawan.

Kanada

PM Kanada Justin Trudeau menegaskan negaranya bakal mendukung Ukraina. Dia menyebut perjuangan Ukraina melawan Rusia sebagai pertahanan untuk kerakyatan nan "penting bagi kita semua".

"Kanada bakal terus mendukung Ukraina," tegasnya.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu