ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah Myanmar menyatakan mereka telah menyerahkan 84 penduduk negara Indonesia (WNI) kepada perwakilan pemerintah Indonesia, Kamis (27/02), untuk dipulangkan melalui Thailand. Rencananya mereka bakal dipulangkan ke Indonesia pada Jumat (28/02), kata Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Mereka adalah terduga korban perdagangan orang (TPPO) di Myanmar.
Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, membenarkan info tersebut kepada BBC News Indonesia.
Menurut rencana, 84 orang WNI itu bakal dipulangkan ke Indonesia pada Jumat (28/02), kata Judha Nugraha.
Seperti dilaporkan BBC Burma, perwakilan pemerintah Myanmar, Indonesia, dan Thailand telah berjumpa pada Kamis (27/02) pagi untuk penyerahan secara resmi 84 orang WNI tersebut.
Mereka saat ini sedang menunggu di Thailand untuk dipulangkan ke Indonesia pada Jumat (28/02).
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia sudah memulangkan 46 orang WNI terduga korban perdagangan manusia di Myanmar pada Kamis, 20 Februari 2025 lalu.
BBC
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah nan pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WA Anda.
BBC
Menurut Kemlu Indonesia, sampai Februari 2025, ada 6.800 WNI nan diduga terlibat TPPO di luar negeri.
"Angkanya tetap terus bertambah," kata Judha, seperti dikutip Detik.com.
Judha Nugraha mengatakan mereka dipekerjakan sindikat gambling online.
Data Kemlu menyebut ada 10 negara sebagai tujuan untuk bekerja termasuk di Myanmar.
Delapan WNI dan ratusan WNA dibebaskan dari pusat penipuan online Myanmar
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengonfirmasi sejumlah penduduk negara Indonesia (WNI) termasuk dalam 260 orang dari 20 negara nan dibebaskan oleh golongan etnis bersenjata Myanmar dan dibawa ke Thailand.
Mereka adalah orang-orang nan bekerja di pusat penipuan Myanmar.
Para pekerja, nan lebih dari separuhnya berasal dari negara-negara Afrika alias Asia termasuk Indonesia dibawa dari Negara Bagian Karen di Myanmar dan diterima oleh tentara Thailand.
Mereka diperiksa untuk memastikan apakah mereka korban perdagangan manusia.
Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, membenarkan info tersebut. Kendati begitu dia belum memerinci identitas WNI nan dibebaskan.
Pekan lalu, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra berjumpa dengan pemimpin China Xi Jinping, dan berjanji bakal menutup pusat penipuan nan tersebar di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar.
ReutersWarga negara asing nan menjadi korban penipuan online berdiri di atas kapal nan mengapung menuju sisi perbatasan Thailand melalui Sungai Moei di Distrik Phop Phra, Provinsi Tak, Thailand, 12 Februari 2025.
Otoritas Thailand telah menghentikan akses listrik dan bahan bakar dari sisi perbatasan Thailand.
Mereka juga memperketat peraturan perbankan dan visa demi mencegah operator penipuan menjadikan Thailand sebagai negara transit untuk memindahkan pekerja dan duit tunai.
Beberapa personil parlemen oposisi di Thailand telah mendorong pemerintah Thailand untuk melakukan tindakan semacam ini selama dua tahun terakhir.
BBC
Pekerja asing biasanya dibujuk ke pusat penipuan ini dengan tawaran penghasilan nan besar, alias dalam beberapa kasus, dijanjikan pekerjaan di Thiland, bukan Myanmar.
Para penipu mencari pekerja nan mempunyai keahlian dalam bahasa nan menjadi sasaran penipuan bumi maya, biasanya bahasa Inggris dan Mandarin.
Mereka dipaksa melakukan aktivitas pidana di bumi maya, mulai dari modus penipuan asmara nan dikenal sebagai "jagal babi" dan penipuan kripto, hingga pencucian duit dan pertaruhan ilegal.
Beberapa bersedia melakukan pekerjaan itu, tetapi nan lain dipaksa untuk tinggal, dan pembebasan hanya mungkin dilakukan jika family mereka bayar duit tebusan nan besar.
Beberapa dari mereka nan sukses melarikan diri menceritakan penyiksaan nan mereka alami.
Para pekerja asing nan dibebaskan diserahkan oleh DKBA, salah satu dari beberapa faksi bersenjata nan menguasai wilayah di Negara Bagian Karen.
Getty ImagesLebih dari 250 orang nan diselamatkan dari pusat penipuan daring di Myanmar diserahkan ke Thailand pada 12 Februari, kata seorang pejabat senior militer Thailand, menyusul serangkaian tindakan keras terhadap operasi terlarangan tersebut.
Kelompok bersenjata ini dituduh membiarkan kompleks penipuan itu beraksi di bawah perlindungan mereka, dan menoleransi penyiksaan nan meluas terhadap korban perdagangan manusia nan dipaksa bekerja di kompleks itu.
Pemerintah Myanmar tidak bisa memperluas kendalinya atas sebagian besar wilayah Negara Bagian Karen sejak kemerdekaan pada tahun 1948.
Pada Selasa (11/02), Departemen Investigasi Khusus Thailandserupa dengan FBI di ASmeminta surat perintah penangkapan untuk tiga komandan golongan bersenjata lain nan dikenal sebagai Tentara Nasional Karen.
Thai News PixPara penipu mencari pekerja nan mempunyai keahlian dalam bahasa Inggris dan Mandarin.
Surat perintah penggeledahan itu mencakup Saw Chit Thu, panglima perang Karen nan membikin kesepakatan pada 2017 dengan sebuah perusahaan China untuk membangun Shwe Kokko, kota baru nan diyakini sebagian besar didanai oleh penipuan.
BBC mengunjungi Shwe Kokko atas undangan Yatai, perusahaan nan membangun kota tersebut.
Yatai mengatakan tidak ada lagi penipuan di Shwe Kokko.
ReutersKorban
Perusahaan telah memasang papan iklan besar di seluruh kota nan menyatakan, dalam bahasa Mandarin, Burma, dan Inggris, bahwa kerja paksa tidak diperbolehkan, dan bahwa "bisnis daring" kudu tutup.
Namun, kami diberitahu oleh masyarakat setempat bahwa upaya penipuan itu tetap berjalan, dan kami mewawancarai seorang pekerja nan pernah bekerja di salah satu tempat itu.
Seperti DKBA, Saw Chit Thu memisahkan diri dari golongan pemberontak utama Karen, KNU, pada 1994, dan berkawan dengan militer Myanmar.
Thai News PixPekerja asing nan dibebaskan berbanjar di luar truk militer untuk dibawa ke wilayah perbatasan Thailand dengan Myanmar
Di bawah tekanan dari Thailand dan China, Saw Chit Thu dan DKBA mengatakan mereka bakal mengusir upaya penipuan dari wilayah mereka.
Komandan DKBA menghubungi personil parlemen Thailand pada Selasa (11/02) untuk mengatur penyerahan 260 pekerja.
Mereka termasuk 221 laki-laki dan 39 perempuan, dari Ethiopia, Kenya, Filipina, Malaysia, Pakistan, Cina, Indonesia, Taiwan, Nepal, Uganda, Laos, Burundi, Brasil, Bangladesh, Nigeria, Tanzania, Sir Lanka, India, Ghana, dan Kamboja.
- Shwe Kokko, kota di Myanmar nan dibangun dari upaya penipuan online Apa peran China di belakangnya?
- Kesaksian WNI jadi korban perdagangan orang, memperkuat hidup sebagai penipu di area bentrok Myanmar Penyiksaan sudah seperti pertunjukan
- Cerita WNI korban sindikat perdagangan orang di Myanmar diduga 'disekap, disiksa dan dimintai tebusan ratusan juta Rupiah' Mengapa berulang dan gimana upaya membebaskannya?
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu