7 Deretan Film Jepang Yang Dilarang Tayang Di Bioskop Indonesia Dan Dunia!

Film BATTLE ROYALE (2000) menjadi titel pertama nan menuai kontroversi besar. Kisah sekelompok siswa SMP nan dipaksa saling membunuh dalam sebuah permainan sadis dianggap terlalu brutal.

Meskipun menyimpan kritik sosial terhadap politik dan media, segmen berdarah-darahnya membikin movie ini dilarang tayang di beberapa negara. Justru lantaran larangan itu, Battle Royale makin dikenal sebagai salah satu movie Jepang paling kontroversial sepanjang masa.

Film AUDITION (1999) awalnya tampak seperti drama romantis seorang duda mencari pasangan baru. Namun, kisah berubah gelap saat tokoh wanita berjulukan Asami menunjukkan sisi sadisnya.

Adegan penyiksaan ekstrem dalam movie ini membikin banyak penonton merasa terguncang. Tak heran, Audition masuk dalam daftar movie Jepang nan dilarang tayang di beberapa bioskop lantaran dianggap mengganggu secara psikologis.

Disutradarai oleh Kota Yoshida, YURIKO'S AROMA menggabungkan komedi dengan erotisme. Ceritanya berpusat pada seorang terapis pijat nan jatuh cinta pada aroma unik seorang siswa SMA.

Tema hubungan dewasa dengan remaja membikin movie ini dikecam. Banyak negara menolak menayangkannya lantaran dianggap melanggar norma moral sekaligus tidak sesuai dengan standar sensor internasional.

IMPRINT menghadirkan kisah seorang wartawan Amerika nan mencari kekasihnya di Jepang abad ke-19. Namun alurnya dipenuhi kisah kelam pelacuran, siksaan, dan nuansa seram psikologis.

Film ini sempat ditolak oleh beberapa stasiun televisi Amerika, apalagi tak dirilis secara resmi di bioskop lantaran visualnya dianggap terlalu disturbing. Akhirnya, IMPRINT hanya dikenal di kalangan terbatas pecinta seram ekstrem.

Film FUMIKO'S LEGS diangkat dari novel dengan tema erotis. Ceritanya mengisahkan seorang kakek nan terobsesi dengan kaki seorang geisha, hingga memesan lukisan unik demi memenuhi hasratnya.

Adegan panas dalam movie ini membikin lembaga sensor di beberapa negara, termasuk Indonesia, menolak penayangannya. Meski dianggap unik, temanya terlalu vulgar untuk bioskop umum.

Disutradarai oleh Sion Sono, LOVE EXPOSURE datang dengan lama nyaris empat jam nan penuh drama dan kejutan. Film ini mengangkat rumor kekerasan anak, obsesi seksual, hingga fanatisme sekte keagamaan.

Banyak pihak menilai movie ini terlalu berani dalam menyinggung rumor sosial nan tabu di Jepang. Alhasil, LOVE EXPOSURE masuk daftar movie nan susah mendapat izin edar di bioskop lantaran kontennya dianggap terlalu provokatif.

STRANGE CIRCUS (2005) menghadirkan seram psikologis nan mengganggu dengan tema pelecehan seksual dan trauma masa kecil. Ceritanya berpusat pada seorang gadis nan mengalami pelecehan oleh ayahnya, lampau tumbuh dengan luka jiwa mendalam.

Penggambaran disturbing membikin movie ini mendapat penolakan dari banyak bioskop. Bahkan, beberapa kritikus menyebut STRANGE CIRCUS lebih menyerupai "mimpi jelek sinematik" daripada tontonan umum, sehingga hanya beredar terbatas di pagelaran movie tertentu.